RESUME 



Makna أنْ dan أَنَّ
A.    Makna أنْ
Dalam kamus al-Munjid kata أن, bermakna حرف مصدري, مخففة من أنَّ فتقع بعد فصل اليقين او ما شابهه, زائدة للتوكيد, و مفسرة بمنزلة.
Dalam kitab al-Itqan fi ‘ulum al-Qur’an kata kata أنْ memiliki 8 makna, yaitu
1.      Kata an yang digunakan sebagai huruf masdar yang menashabkan fi’il mudhari’. Contoh surat al-Baqarah : 184
$YB$­ƒr& ;NºyŠrß÷è¨B 4 `yJsù šc%x. Nä3ZÏB $³ÒƒÍ£D ÷rr& 4n?tã 9xÿy ×o£Ïèsù ô`ÏiB BQ$­ƒr& tyzé& 4 n?tãur šúïÏ%©!$# ¼çmtRqà)ÏÜム×ptƒôÏù ãP$yèsÛ &ûüÅ3ó¡ÏB ( `yJsù tí§qsÜs? #ZŽöyz uqßgsù ׎öyz ¼ã&©! 4 br&ur (#qãBqÝÁs? ׎öyz öNà6©9 ( bÎ) óOçFZä. tbqßJn=÷ès? ÇÊÑÍÈ
184.  (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, Maka Itulah yang lebih baik baginya. dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui.

2.      Kata an yang digunakan sebagai mukhaffafah (yang tidak dibaca tasydid) dari tsaqilah (yang dibaca tasydid), maka terletak diantara fi’il yang menunjukkan makna keyakinan atau yang disamakan dengannya. Contoh surat Thaha : 89
Ÿxsùr& tb÷rttƒ žwr& ßìÅ_ötƒ óOÎgøs9Î) Zwöqs% Ÿwur à7Î=ôJtƒ öNçlm; #uŽŸÑ Ÿwur $YèøÿtR ÇÑÒÈ
89.  Maka apakah mereka tidak memperhatikan bahwa patung anak lembu itu tidak dapat memberi jawaban kepada mereka, dan tidak dapat memberi kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan?
3.   
   Kata an yang digunakan dengan makna muffasirah (menafsirkan), seperti أي. Contoh surat al-Mukminun : 27

!$oYøŠym÷rr'sù Ïmøs9Î) Èbr& ÆìoYô¹$# y7ù=àÿø9$# $oYÏ^ãŠôãr'Î/ $oYÍŠômurur #sŒÎ*sù uä!$y_ $tRâöDr& u$sùur âqZ­F9$#   òè=ó$$sù $pkŽÏù `ÏB 9e@à2 Èû÷üy`÷ry Èû÷üuZøO$# šn=÷dr&ur žwÎ) `tB t,t7y Ïmøn=tã ãAöqs)ø9$# öNßg÷YÏB ( Ÿwur ÓÍ_ö7ÏÜ»sƒéB Îû tûïÏ%©!$# (#þqßJn=sß ( Nåk¨XÎ) šcqè%{øóB ÇËÐÈ
27.  Lalu kami wahyukan kepadanya: "Buatlah bahtera di bawah penilikan dan petunjuk kami, Maka apabila perintah kami Telah datang dan tanur, Telah memancarkan air, Maka masukkanlah ke dalam bahtera itu sepasang dari tiap-tiap (jenis), dan (juga) keluargamu, kecuali orang yang Telah lebih dahulu ditetapkan (akan ditimpa azab) di antara mereka. dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim, Karena Sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.

                Nabi Nuh menafsirkan kata al-fulk (bahtera) yaitu sebagai Perahu. Maka Nabi Nuh membuat perahu bagi Makhluk yang beriman kepada Allah, untuk menyelamatkan diri dari Azab yang ditimpakan bagi mereka yang tidak beriman kepada Allah baik itu keluarga Nabi Nuh itu sendiri.
4.      Kata an yang digunakan sebagai huruf tambahan. Yang kebanyakan terletak setelah kata لمّا yang menunjukkan makna waktu. Contoh surat surat al-Ankabut : 33 

!$£Js9ur br& ôNuä!$y_ $uZè=ßâ $WÛqä9 uäû_Å öNÍkÍ5 šX$|Êur öNÎgÎ/ %YæösŒ (#qä9$s%ur Ÿw ô#ys? Ÿwur ÷btøtrB ( $¯RÎ) x8qfuZãB y7n=÷dr&ur žwÎ) y7s?r&tøB$# ôMtR$Ÿ2 šÆÏB šúïÎŽÉ9»tóø9$# ÇÌÌÈ
33.  Dan tatkala datang utusan-utusan kami (para malaikat) itu kepada Luth, dia merasa susah Karena (kedatangan) mereka, dan (merasa) tidak punya kekuatan untuk melindungi mereka dan mereka berkata: "Janganlah kamu takut dan jangan (pula) susah. Sesungguhnya kami akan menyelamatkan kamu dan pengikut-pengikutmu, kecuali isterimu, dia adalah termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan)".

                Kata lamma pada ayat diatas sebagai tambahan. Dan tatkala tersebut menunjukkan waktu.
Nabi Luth a.s. merasa susah akan kedatangan utusan-utuaan Allah itu Karena mereka berupa pemuda yang rupawan sedangkan kaum Luth amat menyukai pemuda-pemuda yang rupawan untuk melakukan homo sexual. dan dia merasa tidak sanggup melindungi mereka bilamana ada gangguan dari kaumnya.
5.   
   Kata an yang digunakan untuk menunjukkan makna syarat. Contoh surat al-Baqarah : 282
$ygƒr'¯»tƒ šúïÏ%©!$# (#þqãZtB#uä #sŒÎ) LäêZtƒ#ys? AûøïyÎ/ #n<Î) 9@y_r& wK|¡B çnqç7çFò2$$sù 4 =çGõ3uø9ur öNä3uZ÷­/ 7=Ï?$Ÿ2 ÉAôyèø9$$Î/ 4 Ÿwur z>ù'tƒ ë=Ï?%x. br& |=çFõ3tƒ $yJŸ2 çmyJ¯=tã ª!$# 4 ó=çGò6uù=sù È@Î=ôJãŠø9ur Ï%©!$# Ïmøn=tã ,ysø9$# È,­Guø9ur ©!$# ¼çm­/u Ÿwur ó§yö7tƒ çm÷ZÏB $\«øx© 4 bÎ*sù tb%x. Ï%©!$# Ïmøn=tã ,ysø9$# $·gŠÏÿy ÷rr& $¸ÿÏè|Ê ÷rr& Ÿw ßìÏÜtGó¡o br& ¨@ÏJムuqèd ö@Î=ôJãŠù=sù ¼çmÏ9ur ÉAôyèø9$$Î/ 4 (#rßÎhô±tFó$#ur ÈûøïyÍky­ `ÏB öNà6Ï9%y`Íh ( bÎ*sù öN©9 $tRqä3tƒ Èû÷ün=ã_u ×@ã_tsù Èb$s?r&zöD$#ur `£JÏB tböq|Êös? z`ÏB Ïä!#ypk9$# br& ¨@ÅÒs? $yJßg1y÷nÎ) tÅe2xçFsù $yJßg1y÷nÎ) 3t÷zW{$# 4 Ÿwur z>ù'tƒ âä!#ypk9$# #sŒÎ) $tB (#qããߊ 4 Ÿwur (#þqßJt«ó¡s? br& çnqç7çFõ3s? #·ŽÉó|¹ ÷rr& #·ŽÎ7Ÿ2 #n<Î) ¾Ï&Î#y_r& 4 öNä3Ï9ºsŒ äÝ|¡ø%r& yZÏã «!$# ãPuqø%r&ur Íoy»pk¤=Ï9 #oT÷Šr&ur žwr& (#þqç/$s?ös? ( HwÎ) br& šcqä3s? ¸ot»yfÏ? ZouŽÅÑ%tn $ygtRr㍃Ïè? öNà6oY÷t/ }§øŠn=sù ö/ä3øn=tæ îy$uZã_ žwr& $ydqç7çFõ3s? 3 (#ÿrßÎgô©r&ur #sŒÎ) óOçF÷ètƒ$t6s? 4 Ÿwur §!$ŸÒムÒ=Ï?%x. Ÿwur ÓÎgx© 4 bÎ)ur (#qè=yèøÿs? ¼çm¯RÎ*sù 8-qÝ¡èù öNà6Î/ 3 (#qà)¨?$#ur ©!$# ( ãNà6ßJÏk=yèãƒur ª!$# 3 ª!$#ur Èe@à6Î/ >äóÓx« ÒOŠÎ=tæ ÇËÑËÈ
282.  Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, Maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). jika tak ada dua oang lelaki, Maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa Maka yang seorang mengingatkannya. janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, Maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. jika kamu lakukan (yang demikian), Maka Sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.

Yang dimaksud Bermuamalah pada konteks ayat diatas ialah seperti berjual beli, hutang piutang, atau sewa menyewa dan sebagainya. Kata an pada ayat diatas yaitu digunakan sebagai makna syarat, yaitu syarat bagi orang yang lemah akalnya yang tidak mampu mengimlakkan, maka walinya lah yang mengimlakkannya dengan jujur dan didatangkan dua orang saksi dari kaum laki-laki, dan boleh juga seorang lelaki dengan dua orang perempuan yang  kamu percaya, karena jika seorang lupa maka seseorang yang lain akan mengingatnya.

6.      Kata an yang digunakan untuk menunjukkan makna نفي. Contoh surat Ali Imran ayat 73
Ÿwur (#þqãZÏB÷sè? žwÎ) `yJÏ9 yìÎ7s? ö/ä3oYƒÏŠ ö@è% ¨bÎ) 3yßgø9$# yèd «!$# br& #tA÷sムÓtnr& Ÿ@÷WÏiB !$tB ÷LäêÏ?ré& ÷rr& ö/ä.q_!$ysムyZÏã öNä3În/u 3 ö@è% ¨bÎ) Ÿ@ôÒxÿø9$# ÏuŠÎ/ «!$# ÏmŠÏ?÷sム`tB âä!$t±o 3 ª!$#ur ììźur ÒOŠÎ=tæ ÇÐÌÈ
73.  Dan janganlah kamu percaya melainkan kepada orang yang mengikuti agamamu. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk (yang harus diikuti) ialah petunjuk Allah, dan (janganlah kamu percaya) bahwa akan diberikan kepada seseorang seperti apa yang diberikan kepadamu, dan (jangan pula kamu percaya) bahwa mereka akan mengalahkan hujjahmu di sisi Tuhanmu". Katakanlah: "Sesungguhnya karunia itu di tangan Allah, Allah memberikan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha luas karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui";

            Kata an yang menunjukkan nafi, yaitu yang maknanya mengandung arti “tidak diberikan”. Maksudnya yaitu janganlah kalian percaya bahwa akan diberikan.

B.     Makna أَنَّ
Dalam kamus al-Munjid أنَّ, bermakna sebagai حرف توكيد, dan مصدر. Dalam al-Itqan kata أَنَّ juga memiliki dua makna, pertama kata أنَّ yang digunakan sebagai huruf yang makna nya menegaskan, yang kedua أَنَّ yang bermakna لعل (boleh jadi).

-          Kata أنَّ yang digunakan sebagai huruf yang makna nya menegaskan, Contohnya surat at-Thalaq : 12.

ª!$# Ï%©!$# t,n=y{ yìö6y ;Nºuq»oÿxœ z`ÏBur ÇÚöF{$# £`ßgn=÷WÏB ãA¨t\tGtƒ âöDF{$# £`åks]÷t/ (#þqçHs>÷ètFÏ9 ¨br& ©!$# 4n?tã Èe@ä. &äóÓx« ֍ƒÏs% ¨br&ur ©!$# ôs% xÞ%tnr& Èe@ä3Î/ >äóÓx« $RHø>Ïã ÇÊËÈ
12.  Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan Sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.

Ayat yang sebelumnya menjelaskan aneka anugerah Allah yang dapat diterima oleh mereka yang beriman dan beramal saleh, serta janji Allah bagi mereka yang beriman dan beramal shaleh. Dan ayat diatas untuk lebih meyakinkan tentang kebenaran janji itu, ayat diatas menunjukkan betapa besarnya Kuasa Allah dengan menyatakan bahwa yang menjadikan itu adalah Allah yang menciptakan dari tiada tujuh langit dan bumi.

-          Yang kedua kata أنَّ yang artinya لعل (boleh jadi), Contoh surat al-An’am : 109

(#qßJ|¡ø%r&ur «!$$Î/ yôgy_ öNÍkÈ]»yJ÷ƒr& ûÈõs9 öNåkøEuä!%y` ×ptƒ#uä ¨ûäöÏB÷s㊩9 $pkÍ5 4 ö@è% $yJ¯RÎ) àM»tƒFy$# yZÏã «!$# ( $tBur öNä.ãÏèô±ç !$yg¯Rr& #sŒÎ) ôNuä!%y` Ÿw tbqãZÏB÷sムÇÊÉÒÈ
109.  Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan segala kesungguhan, bahwa sungguh jika datang kepada mereka sesuatu mukjizat, Pastilah mereka beriman kepada-Nya. Katakanlah: "Sesungguhnya mukjizat-mukjizat itu Hanya berada di sisi Allah". dan apakah yang memberitahukan kepadamu bahwa apabila mukjizat datang mereka tidak akan beriman.

        Maksudnya yaitu boleh jadi walaupun mukjizat datang kepada mereka, mereka masih tetap tidak beriman kepada Allah. Pada qiraah yang membaca dengan fathah, maknanya adalah boleh jadi ia.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

ISTIA'RAH THAMSILIYAH

Perkembangan Madrasah Tafsir